Perjuangan Guru Inpassing Madrasah Swasta: Ajbar Siap Menyuarakan Aspirasi ke DPR RI
Info KaMAr TV News - Dalam upaya memperjuangkan nasib guru inpassing madrasah swasta, Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Barat, Ajbar, S.P., menghadiri sarasehan dan dialog bersama Pengurus Wilayah Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) Sulawesi Barat. Bertempat di Aula MTsN 2 Majene, acara ini mengusung tema _“Pentingnya Guru Sertifikasi Inpassing Madrasah Swasta Diberikan Akses dalam Penerimaan dan Pengangkatan ASN (P3K)”_, sebuah topik yang menggugah perhatian dan kepedulian banyak pihak.
Kehadiran puluhan guru honorer bersertifikasi dan inpassing dari madrasah swasta dan negeri di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar menjadi bukti nyata betapa besar harapan mereka terhadap perubahan kebijakan. Dalam sambutannya, Ajbar mengapresiasi semangat juang para guru yang terus berupaya memperjuangkan hak mereka meski dihadapkan pada tantangan keterbatasan anggaran.
_"PGIN ini luar biasa. Meski berstatus guru honorer bersertifikasi, mereka tetap melaksanakan kegiatan secara mandiri tanpa bantuan pihak lain, dan tetap menjalankan tugas mendidik di madrasah masing-masing. Ini patut diapresiasi,"_ ujar Ajbar dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025.
Suara para guru madrasah swasta pun mengalun lantang dalam pertemuan ini. Ketua PGIN Majene, Muh. Dardi, S. Pd menyoroti ketimpangan yang terjadi dalam rekrutmen ASN (P3K) tahun 2024/2025, di mana guru inpassing madrasah swasta belum mendapatkan tempat yang layak dalam proses tersebut.
_"Kami berharap Bapak Ajbar dapat menyuarakan permasalahan ini ke DPR RI, agar dapat dibahas dan disampaikan ke Kementerian Agama serta instansi terkait. Tidak adil jika guru negeri mendapat kesempatan, sementara guru swasta yang memiliki peran yang sama terabaikan,"_ tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PGIN Sulbar, Muhammad Amin, yang menyoroti besarnya jumlah guru madrasah swasta bersertifikasi dan inpassing di Sulawesi Barat. Dengan masa pengabdian rata-rata lebih dari 15 tahun dan usia di atas 40 tahun, banyak dari mereka masih menanti kepastian nasib, sementara guru yang baru mengabdi beberapa tahun telah lebih dulu diangkat menjadi P3K.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ajbar berkomitmen untuk memperjuangkannya di tingkat legislatif.
_"Insha Allah, saya akan meneruskan permasalahan ini kepada rekan-rekan di Komisi VIII dan X yang membidangi pendidikan dan keagamaan. Meski bukan bidang komisi saya, sebagai wakil rakyat, saya memiliki kewajiban untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, termasuk para guru madrasah swasta,"_ ujarnya penuh keyakinan.
Di penghujung acara, pengurus PGIN Sulbar menyerahkan rekomendasi tertulis yang menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib guru honorer bersertifikasi madrasah swasta. Mereka berharap agar tidak ada lagi perbedaan perlakuan antara guru madrasah negeri dan swasta dalam pengangkatan ASN P3K, karena keduanya memiliki peran yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Demikian Info KaMAr TV News
by Tasriq
Komentar